Sunday, December 26, 2004

DANIEL ZIV

Monday, 26 Dec 04


Si penulis buku best seller Jakarta Inside Out yang bekas dedengkot majalah Jakarta! City Life Magazine ternyata punya kehidupan yang juga menarik untuk dilihat bak bukunya yang selalu bertajuk inside out. Setelah mengenalnya lewat wawancara di English News Service dua tahun yang lalu dan bercakap-cakap dengannya dalam beberapa kali pertemuan peluncuran buku di Jakarta dan saat saya akan berangkat ke London untuk minta tandatangannya di dalam buku Jakarta Inside Out yang akan saya berikan kepada guru bahasa Inggris saya di British Council tahun lalu, otomatis saya tidak pernah melakukan kontak dengan dia.

Meski tak berhubungan secara intens dengan sang penulis lulusan SOAS, School of Oriental and African Studies, London, yang takjub dengan kehidupan Jakarta, ada saja berita yang sampai ke saya bagaimana sepak terjangnya di dunia penulisan. Terakhir saya dengar dari publisher Jakarta Inside Out, Mark Hanusz, bahwa Daniel sekarang bermukim di Bangkok. Daniel memang tidak membuang-buang waktu dan baru saja meluncurkan Bangkok Inside Out pertengahan tahun ini.

Sekadar ingin tahu bagaimana kabar Pak Ziv ini, saya berhasil mendapatkan nomor teleponnya dari seorang sahabat. Mungkin juga ada rasa ingin tahu apakah kebetulan Daniel berada di Phukett di mana efek dari gempa Aceh yang disusul dengan gelombang Tsunami yang sampai ke Thailand dan India, memporak-porandakan daerah wisata terkenal Thailand itu.

Sambil mengucapkan selamat Natal, saya memberi kabar juga bahwa saya telah kembali dari Inggris dan baru saja membaca Bangkok Inside Out di rumah seorang teman. Daniel tetap Daniel yang selalu ceria dan mengabarkan bahwa dia akan datang ke Jakarta tahun depan dalam rangka produksi film. Dan bahwa saat itu dia sedang menikmati pijat refleksi di daerah Chatuchak sambil menghirup teh hijau. Saya bilang, saya pikir dia kebetulan berada di Phukett dan akan menulis soal Tsunami dan senang sekali mendengar bahwa dia baik-baik saja.

Sebagaimana layaknya bule-bule yang tinggal di Jakarta, sebagaimana ia gambarkan dalam Jakarta Inside Out dalam bab “BWM=Bule with Mission”, saya tidak heran apabila Daniel punya pengalaman pribadi seperti yang ia tuliskan. Daniel menuliskan dalam salah satu deskripsinya soal bule di Jakarta bahwa bule di sini dengan bangganya mengaku-ngaku mengetahui dan mengenal sastra Indonesia hanya karena baru saja membeli satu koleksi buku Pramudya Ananta Toer edisi bahasa Inggris di toko buku high class di Jakarta. Saya rasa ini adalah pengungkapan Daniel yang paling mengena dalam hal menyindir kehidupan kaum expatriate di Jakarta karena membuat saya tersenyum. Mayoritas dari para expatriate memang bangga sekali apabila pernah membaca buku Bapak Ananta Toer dan akan memasukkan topik bagaimana mereka mengagumi sosok Pramudya dari tulisannya dalam bincang-bincang antar expatriate di jamuan malam ataupun minum kopi.

Dan sekarang, sambil menghirup teh hijau di weekend market di Bangkok, mungkin saja Daniel sedang mikir-mikir naskah film atau buku berikutnya. Oh well, Daniel, di Bangkok, di Jakarta atau di mana saya you berada pasti ada saja karya yang ada di kepala. Dulu majalah, setelah itu buku dan next will be a movie? Atau mungkin autobiografi Ziv's Inside Out? We are waiting, dude..!