Friday, October 08, 2004

PAGI LEDAKAN

Pagi-pagi buta saya dikejutkan oleh kabar berita dari sms seorang teman di Jakarta bahwa ada bom di KBRI Paris. Belum lagi saya sadar, suara dering telepon di rumah sudah berbunyi. Setelah beberapa lama berbicara melalui pesawat telepon, dari suaranya, saya mengetahui bahwa Sandy juga terkejut mengetahui ada ledakan di KBRI Paris, yang terletak di daerah 16, tepatnya di Rue Cortambert no 47-49. Padahal baru kemarin saya terpikir untuk mampir dan membeli rokok kretek buat oleh-oleh dosen saya di London, mengingat KBRI sono tidak menjual rokok Indonesia

Kaki ini sudah kepingin rasanya berlari ke tempat kejadian, sayangnya rumah Sandy terletak sekitar satu jam dari Paris, dan tanpa ID Wartawan yang saya tinggalkan di London, tidak mungkin staf KBRI mengijinkan saya. Akhirnya pesawat televisi yang jadi sasaran. Tak tanggung-tanggung, mereka memasukkannya ke headline berita di sela-sela acara infotainment. Si pembawa berita televisi lokal M6 mengatakan bahwa ledakan berasal dari sebuah mobil di depan kantor KBRI Paris dan melukai 10 orang (sebelumnya Detik.com memberitakan 7 orang luka-luka).
Telepon rumah seharian berdering, menanyakan keadaan kami. Sampai tengah hari sepertinya rumah sudah menjadi posko informasi bagi teman-teman dan keluarga Jakarta. Saya sendiri bersiap-siap mengirimkan berita in case diperlukan. Jengkel sekali rasanya, mengingat tujuan berlibur di sini agak sedikit dirusak oleh kejadian macam ini, oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, apalagi saya harus menjemput rekan saya dari PBB New York yang mendarat pagi itu di Gare du Nord, Paris.
Untungnya tak ada berita yang harus dikirim ke Jakarta, karena mereka sudah langsung menghubungi Penerangan KBRI Paris via telepon. Meski sampai tulisan ini disebarluaskan, tidak ada korban meninggal, jumlah korban yang dirawat di rumah sakit cukup memprihatinkan. Menteri Dalam Negeri Prancis M. Villepin mengatakan kepada TV M6 bahwa kejadian ini adalah tindakan kriminal. Sayangnya saya tidak melihat satupun staf KBRI yang diwawancara. Entah mereka sedang panik atau memang birokrasi yang menghalangi mereka berbicara keada wartawan asing.
Pagi yang cukup melelahkan, dan sampai saat kami bersiap-siap untuk keluar makan siangpun belum ada keterangan jelas siapa pelaku dibalik peristiwa keji tersebut. Tapi yang jelas, sahabat-sahabat saya baik yang orang Perancis maupun orang Indonesia yang tinggal di Paris berkabung dan menyesalkan kejadian tersebut. Les vacances avec surprise..!! Quoi encore?