Tuesday, June 10, 2008

GRAND HISTOIRE DARI KEJURUBAHASAAN

Juni 2008

Di Bali, semuanya menjadi lebih jelas. Bulan Desember tahun 2007, saya berjumpa dengan Roger Kaminker. Bagi kebanyakan orang, namanya tidaklah terlalu istimewa. Tetapi bagi saya, dia orang yang sangat penting. Roger Kaminker, cucu Georges Kaminker, jurubahasa PBB untuk pertemuan di atas Kapal Perang Amerika USS Renville yang berlabuh di Tanjung Priok 1949.

Melalui riset "google" dan korespondensi melalui email PBB, maka bertemulah saya dengan Roger Kaminker melalui dunia maya. Melalui dia, saya berbicara dengan Robert Kaminker, ayahnya yang juga anak dari Georges Kaminker. Dari Robert Kaminker, saya mendapatkan informasi sejarah sepak terjang Georges Kaminker.

Pertemuan Renville banyak tercatat di buku-buku sejarah Indonesia setelah 1945. Namun nama Georges Kaminker seperti tertelan oleh fakta sejarah yang lebih mengedepankan tokoh utama, isi, tanggal dan klausul yang dikeluarkan dalam perjanjian antara Indonesia dan Belanda tersebut. Tanpa Georges Kaminker, orang Belgia berdarah Yahudi yang pernah terdampar di India dan akhirnya bekerja di Borneo untuk VOC, komunikasi antara Indonesia dan Belanda tidak akan berjalan dengan lancar. Dialah penerjemah bahasa Melayu-Inggris untuk PBB.

Di dunia kejurubahasaan, nama Kaminker patut untuk diingat. Kakak Georges, Andre Kaminker adalah pendiri AIIC (Association Internationale des Interpretes du Conference). Bisa dibilang The Kaminkers adalah Bapak Jurubahasa Dunia. Hanya sejarah kecil yang mencatat hal ini. Kalangan jurubahasa pun kurang paham mengenai hal ini. Di dunia kejurubahasaan internasional, Kaminker bersaudara ini adalah orang yang sangat berbakat dalam pengalihan arti dari satu bahasa ke bahasa lain.

Sementara Roger Kaminker, cucu Georges Kaminker menurunkan bakat kakeknya. Roger adalah salah satu jurubahasa andal PBB saat ini. Pertemuan saya dengan dia di Bali sangat berkesan. Roger bercerita bagaimana sang kakek mengatakan kepadanya bahwa ia ditakdirkan sebagai juru bahasa karena Roger kecil sudah bisa dengan mudahnya mengartikan satu kata dalam bahasa Inggris ke bahasa Perancis dengan cepat. Menurut Roger, kakeknya adalah orang yang sangat berbakat dan antusias mempelajari bahasa apapun. Sebagai orang Belgia, keluarga ini memang diberkati dengan kemampuan berbahasa lebih dari satu.

Sejarah keluarga Kaminker memang tidak bisa berhenti di sini. Masih banyak arsip yang belum mengetengahkan cerita tentang Georges Kaminker. Padahal, ia hadir di Tanjung Priok dan di Konferensi Meja Bundar di Belanda. Dialah jembatan komunikasi antara Indonesia dan Belanda. Pakar sejarah harus mengetahui hal ini. Saya selalu ingat buku Rosihan Anwar yang berjudul Petits Histoires atau Sejarah-sejarah kecil yang memuat momen-momen sejarah kecil yang jarang dibicarakan. Georges Kaminker adalah Petit Histoire di sejarah dunia, tetapi Grand Histoire bagi sejarah kejurubahasaan di Indonesia.